:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2351204/original/021883300_1536121466-IMG_20180904_124706.jpg)
Liputan6.com, Garut - Akibat musim kemarau yang mengancam lahan mereka, sejumlah petani di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai beralih profesi menjadi pekerja serabutan di kota besar.
"Ya bagaimana lagi, sebab lahannya kan kering, mereka jadi buruh serabutan dulu di kota, nanti kalau sudah kembali hujan, kembali lagi," ujar Kepala Desa Sukahurip, Supiat, di Garut.
Menurutnya, musim kemarau yang telah berlangsung empat bulan terakhir, menyebabkan lahan mereka kering. Akibatnya, areal lahan pertanian produktif di Desa Sukahurip yang berada di dataran tinggi itu, mulai ditinggalkan petani. "Ada sekitar 50 hektare lahan pertanian sudah terjadi kekeringan," katanya.
Kebiasaan ini ujar dia sudah berlangsung lama, mayoritas warga yang selama ini menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam di beberapa area lahan pertanian sekitar, mesti ditinggalkan sementara waktu untuk menyambung hidup. Mereka beralih menjadi pekerja serabutan di kota besar.
Padahal saat musim hujan berlangsung, lahan pertanian di Desa Sukahurip cukup subur, di area lahan sekitar 100 hektare milik warga itu, ragam hasil pertanian yang didominasi palawija seperti kol, kacang-kacangan, dan cabai mampu dihasilkan petani, dalam jumlah melimpah.
"Biasanya hasil pertaniannya dipasok ke kota," kata dia.
Namun di tengah potensi kesuburan tanah itu, untuk beberapa saat ke depan, area lahan warga ditinggalkan pemilik. Pola pengairan yang masih menggantungkan pasokan air hujan, serta kiriman air pipanisasi yang berasal sumber air danau Talaga Bodas, menjadi penyebab keringnya lahan mereka.
"Itu (pasokan air melalui pipanisasi) pun belum rebutan sama kebutuhan air bersih warga," ujarnya.
Tak ayal dalam beberapa kesempatan, warga mesti rela mengantre dan saling menunggu dengan sesama petani untuk mendapatkan air bersih itu. "Yang punya alat lengkap pipa yang masih bisa mencari ke sumber air, jika tidak ada ya dibiarkan saja ditinggalkan dulu ke kota," kata dia.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2wFnXTEBagikan Berita Ini
0 Response to "Kemarau Panjang, Petani Garut Menyerbu Kota Besar"
Post a Comment