:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1046384/original/089403400_1446807378-20151106-Hanggar-4-GMF-masih-kekurangan-Teknisi-AY-2.jpg)
Sebelumnya, PT Garuda Maintenace Facility (GMF ) AeroAsia meresmikan fasilitas perawatan roda pendaratan yang dibangun dengan biaya investasi senilai USD 12 juta atau sekitar Rp 182 miliar (estimasi kurs 15.200 per dolar AS).
“Dengan tambahan fasilitas baru ini, GMF AeroAsia akan mampu melakukan perawatan hingga 25 landing gear per tahun,” kata Direktur Bisnis & Base Maintenance GMF Tazar Marta Kurniawan seperti dikutip dari Antara, Kamis 11 Oktober 2018.
Tazar juga mengatakan bahwa GMF saat ini telah mengembangkan kemampuan untuk melakukan Overhaul Landing Gear atau perawatan roda pendaratan pesawat Boeing 737-NG secara "in-house" dengan otorisasi dari Federal Aviation Administration (FAA) dan European Aviation Safety Agency (EASA).
Peralatan untuk perawatan roda pendaratan di fasilitas baru ini termasuk fasilitas perawatan dan perbaikan yang bersamaan dengan electroplating, heat treatment, dan machinery; cleaning, baik mekanikal dan chemical; supplementary treatment, seperti flap peening dan stylus cadmium plating; serta laboratorium yang komprehensif untuk mendukung prosesnya.
“Untuk mendukung operasional Landing Gear Shop, kami telah menyiapkan tim yang terdiri dari SDM yang paling berkualitas. Kami juga telah menambahkan jumlah teknisi dan staf bersertifikat yang didukung oleh teknisi terlatih kami untuk mengoperasikan semua fasilitas di Landing Gear Shop," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Presiden Jokowi berharap pembangunan Bandara Douw Aturure akan selesai paling lambat pada tahun 2020 mendatang.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "GMF Aero Asia Raih Pinjaman Rp 1,1 Triliun dari BNI"
Post a Comment