:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/694347/original/Ilustrasi-pertumbuhan-ekonomi-140619-andri.jpg)
Liputan6.com, Jakarta International Monetary Fund (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi 5,1 persen. Angka ini lebih rendah dari proyeksi IMF sebelumnya, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,3 persen.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif. Kondisi ini didukung keadaan fundamental ekonomi domestik yang kuat, terutama sisi konsumsi.
"Kita masih positif. Kita harus yakinkan, saya termasuk optimis domestik demand-nya masih kuat. 54 persen pertumbuhan kita berasal dari konsumsi kalau konsumsi bisa dijaga di atas 5 persen, itu sebenarnya masih menjaga ekonomi kita tumbuh di kisaran 5 persen," kata dia, di lokasi IMF-World Bank Annual Meeting, Bali, Selasa (9/10/2018).
Dia menjelaskan upaya yang harus dilakukan adalah memperkuat bauran kebijakan antara Bank Indonesia dan pemerintah.
BI akan terus menjalankan kebijakan makroprudensial agar risiko sistemiknya tetap terjaga. Karena itu BI melonggarkan loan to value (LTV) karena melihat risiko sistemik yang berasal dari sektor properti dan kendaraan masih tetap terjaga dan BI tetap melonggarkan.
"Yang penting bagaimana kita mix kebijakan dengan pemerintah. Bank sentral di manapun di dunia lebih mengelola kebijakan dari sisi permintaan," imbuh dia.
Dody menjelaskan bahwa revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut merupakan dampak dari ketidakpastian ekonomi global yang sedang terjadi saat ini.
"Ya kalau itu memang beberapa statement kita juga sama. Kalau lihat global ada pertumbuhan yang yang tidak sama. Ada growth diferential satu negara versus the rest of the world. Kalau dulu hanya dikatakan negara dengan fundamental lemah yang pertumbuhannya melambat, tapi ternyata hampir semua termasuk negara negara maju di Eropa dan Asia juga," jelas dia.
Kondisi global inilah yang melatarbelakangi revisi yang dilakukan IMF. Untuk diketahui, IMF juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2019, dari 3,9 persen menjadi 3,7 persen.
Lembaga ini pun memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan berada di 3,7 persen hingga akhir 2018.
"Artinya memang globalnya begitu. Ada tekanan ke bawah sehingga kecenderungan itu mempengaruhi perdagangan dunia, pengaruh ke harga komoditas, demand sidenya akan turun, kepada negara emerging (termasuk Indonesia) saya rasa juga terkena," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2yoY3EwBagikan Berita Ini
0 Response to "IMF Revisi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 5,1 Persen, Ini Kata BI"
Post a Comment