Search

Cara Keren Santri di Cilacap Manfaatkan Maggot untuk Pertanian Terpadu

Manajer Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina RU IV Cilacap, Laode Syarifuddin Mursali mendorong agar pesantren mebunmbuhkan jiwa kewirausahaan agar institusi pendidikan informal memiliki kemandirian.

Dari unit-unit usaha yang dimiliki, pesantren diharapkan memiliki pemasukan rutin yang mampu meningkatkan kesejahteraan pengajar maupun santrinya.

“Segenap pekerja pertamina sangat peduli, setelah kami memiliki inisiatif seperti ini,” ucap Laode.

Laode mengungkapkan, pemilihan Ponpes Rumbat Balong sebagai lokasi pelatihan lantaran Pertamina melihat bahwa ponpes ini telah menginisiasi kewirausahaan, mulai dari pertanian terpadu, peternakan, sektor riil melalui koperasi, serta industri kreatif.

Menurut dia, Ponpes Rubat Mbalong adalah salah satu bukti bahwa pesantren bisa berdaya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di sekitarnya. Yang dibutuhkan, adalah inisiasi dan inovasi.

“Insya Allah ke depan, kami ingin ada satu pesantren yang menjadi pioner, untuk memotiviasi mendorong pesantren lainnya. Tidak hanya terkait program kemitraan,tetapi program bina lingkungan,” dia menerangkan.

Laode menjelaskan, Pertamina mendorong terobosan-terobosan kewirausahaan dari pesantren yang lain. Ia pun membuka peluang kemitraan antara pesantren dengan Pertamina di sisi pendanaan dan pengetahuan.

Dia pun menilai, jaringan pesantren Cilacap yang mencapai 200-an pesantren adalah potensi yang belum tergarap. Ia pun berharap jaringan ini akan menjadi embrio lahirnya kewirausahaan santri atau yang kini populer disebut sebagai santripreneurships.

“Yang bisa mengangkat kualitas hidup pesantren. Dan saya melihat, di Cilacap pondok pesantren di Cilacap ada sekitar 200. Itu sangat potensial,” ujarnya.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2rOW1dS

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cara Keren Santri di Cilacap Manfaatkan Maggot untuk Pertanian Terpadu"

Post a Comment

Powered by Blogger.