Search

IHSG Tertekan Imbas Pernyataan Trump hingga Data Ekonomi RI

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  bergerak di zona merah pada awal pekan ini. Bursa saham global menyeret IHSG ke zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (6/5/2019), IHSG merosot 64,64 poin atau 1,02 persen ke posisi 6.254,81. Pada pukul 09.01 waktu JATS, IHSG anjlok 106,53 poin atau 1,69 persen ke posisi 6.212,92. Indeks saham LQ45 susut 1,96 persen ke posisi 977,77. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Sebanyak 221 saham turun sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 37 saham menguat dan 92 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.254,81 dan terendah 6.207,62.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 32.229 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 698,7 miliar. Investor asing jual saham Rp 36,69 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.305.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham industri dasar terperosok 2,33 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Disusul sektor saham infrastruktur susut 1,83 persen dan sektor saham keuangan merosot 1,73 persen.

Saham-saham catatkan penguatan di tengah tekanan IHSG antara lain saham IBFN naik 19,13 persen ke posisi Rp 274 per saham, indeks saham POLY mendaki 18,92 persen ke posisi Rp 132 per saham, dan saham KONI menanjak 17,29 persen ke posisi Rp 312 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham MTPS turun 21,65 persen ke posisi Rp 760 per saham, saham HITS merosot 12,50 persen ke posisi Rp 700 per saham, dan saham AMFG tergelincir 7,81 persen ke posisi Rp 4.840 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 2,65 persen, indeks saham Shanghai susut 3,56 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Kemudian indeks saham Singapura turun 2,83 persen dan indeks saham Taiwan melemah 1,48 persen.

PT Ashmore Asset Management Indonesia menilai, sentimen perang dagang kembali bayangi pasar saham seiring Presiden AS Donald Trump mengancam menaikkan tarif impor produk China senilai USD 200 miliar. Penerapan tarif itu akan mencapai 25 persen.

Hal tersebut pun direspons negatif oleh pasar dengan bursa saham Amerika Serikat (AS) berjangka yang tertekan. Katalis tersebut pun berdampak terhadap IHSG. "Market melihat ini sebagai sesuatu surprise yang negatif," tulis Ashmore.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi, Ashmore mengharapkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,2 persen pada kuartal I 2019. Ashmore cukup positif dengan pertumbuhan ekonomi karena dukungan dari penyelenggaraan pemilu.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2PNO441

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Tertekan Imbas Pernyataan Trump hingga Data Ekonomi RI"

Post a Comment

Powered by Blogger.