:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2077321/original/035908800_1523502358-20180412_110501_1_.jpg)
Liputan6.com, Kupang - Pemerintah perlu mengambil langkah konkret untuk mengatasi tingginya angka putus sekolah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tercatat, ada 111.040 orang anak usia sekolah SD/MI hingga SMA/SMK yang putus sekolah di NTT.
Provinsial Manajer Program INOVASI NTT, Hironimus Sugi mengatakan, sangat penting memastikan bahwa anak-anak generasi NTT memiliki kemampuan dan daya saing yang baik untuk menghadapi dunia kerja global pada Abad 21, sejalan dengan Visi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yaitu " NTT Bangkit Menuju Sejahtera" khususnya dalam bidang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Menurut Hironimus Sugi, fokus perhatian pemerintah di provinsi berbasis kepulauan ini perlu dilakukan terhadap 111.040 orang anak usia sekolah pada jenjang SD/MI sampai jenjang SMA/SMK yang saat ini mengalami putus sekolah.
"Jumlah anak usia sekolah yang mengalami putus sekolah di NTT sangat banyak sesuai data Susenas Pendidikan 2018 yaitu sebanyak 111.040 orang. Pemerintah NTT perlu melakukan berbagai upaya agar anak-anak ini dapat kembali ke sekolah formal atau dapat mengakses pendidikan luar sekolah lainnya," tegas Hironimus Sugi didampingi Education Policy Spesialist, Inovasi NTT, Mus Mualim dan Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Prov NTT, Verry Guru.
Selain itu tambah Hironimus Sugi pemerintah NTT perlu mempertahankan 1,35 juta anak usia sekolah yang sekarang berada di sekolah formal baik di jenjang SD/MI sampai SMA/SMK untuk tidak mengalami putus sekolah dengan tetap mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Ia berharap pemerintah dapat mempertahankan 1,35 juta anak usia sekolah yang sekarang berada di sekolah formal baik di jenjang SD/MI sampai dengan jenjang SMA/SMK untuk tidak drop out dan tetap mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Hironimus Sugi berharap melalui lokakarya pendidikan yang berlangsung pada pekan depan dapat menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten/kota di NTT terhadap pencapaian sasaran pembangunan pendidikan berbasis pada pencapaian SDG's pemerintah.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Pelaksanaan UNBK yang di beberapa daerah yang digelar hari ini masih bermasalah. Di Kupang, NTT, karena kurangnya komputer, pihak sekolah berinisiatif meminjam laptop guru dan orangtua siswa untuk pelaksanaan UNBK.
Bagikan Berita Ini
Izin ya admin..:)
ReplyDeleteHalloo kami dari ARENADOMINO ingin mengajak anda semua pecinta games poker untuk bermain disini permainan fairplay menanti anda semua dan 100% no robot player vs player
yuk silahkan langsung bermain dengan kami proses mudah cepat dan nyaman jika kesulitan dalam pendaftaran dapat juga dibantu ya bisa dari live chat ataupun dari WA +855 96 4967353 silahkan ..