Search

[Cek Fakta] Siswi Non-Muslim Dipaksa Kenakan Jilbab di SMAN Riau?

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Rambah Hilir, Riau, Nurman membantah bahwa pihaknya mengeluarkan aturan wajib terkait penggunaan jilbab bagi siswinya. Pernyataan itu menyusul beredarnya kabar bahwa pihaknya mewajibkan seluruh siswi agar mengenakan jilbab.

Nurman menegaskan, tidak ada aturan tertulis terkait kewajiban memakai jilbab. Namun, yang jelas pihaknya hanya mengeluarkan imbauan lisan soal penggunaan jilbab. Imbauan itu digaungkan sejak sekolah berdiri.

"Pihak sekolah tidak pernah memberlakukan peraturan tersebut secara tertulis di SMAN 2 Rambah Hilir. Adapun masalah memakai jilbab bagi siswi selama ini hanya berupa budaya sekolah yang berlangsung sejak sekolah ini berdiri tahun 2002," kata Nurman lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Nurman menuturkan, sejauh ini respons siswi di sekolah terbilang baik. Dia menyebut sampai saat ini sebagian besar siswi mendukung imbauan soal penggunaan jilbab.

"Pada umumnya siswa secara keseluruhan mendukung budaya tersebut dan selama ini tidak masalah," dia menegaskan.

Screenshot: Cek Fakta - Klarifikasi soal Kewajiban Berjilbab Siswi SMAN di Rokan Hulu, Riau. (Liputan6.com)

Sebelumnya, ramai beredar kabar di media sosial dan media online di Riau yang menyebut penggunaan jilbab juga wajib bagi siswi di SMAN 2 Rambah Hilir, Rokan Hulu, Riau. Masih dari kabar yang beredar, ada salah satu siswa dan orangtua siswa yang keberatan dengan aturan itu. Apalagi siswi tersebut bukan beragama Islam.

Nurman pun mengaku keberatan dengan kabar yang tersiar, baik di media sosial maupun media online.

"Maka dari itu kami perlu menklarifikasi berita tersebut. Pihak sekolah tidak mewajibkan bagi siswi nonmuslim," dia memungkasi.

Orangtua Siswi Tak Keberatan

Dilansir situs berita Riauterkini.com, Nurman selaku Kepala SMA Negeri 2 Rambah Hilir bertemu dengan tiga orangtua siswi nonmuslim.

Mereka adalah Jumas Sinaga ayah dari siswi Rista Pintaria, Pardamean Simbolon ayah dari siswi Roito Ilfiana boru Simbolon, dan Nurmaida boru Sihotang selaku ibu dari siswi bernama Raimana Simanjuntak.

Kendati demikian, Jumas Sinaga selaku ayah dari Rista Pintaria boru Sinaga mengaku kaget dipanggil pihak sekolah pada Senin sore, 27 Agustus 2018.

Jumas menjelaskan, sejak anaknya masuk di SMAN 2 Rambah Hilir tidak ada aturan atau paksaan dari pihak sekolah untuk memakai jilbab.

"Kalau dia memakai jilbab, mungkin karena sudah budaya di sekolah ini. Dan kami pun tidak keberatan mereka memakainya," jelas Jumas.

Ia pun mengaku sangat kaget saat dipanggil agar datang ke sekolah, sebab sore hari kemarin dirinya tengah mandi di sungai. Jumas mengaku tidak akan melarang putrinya memakai jilbab, bahkan akan meminta anaknya untuk menuruti peraturan sekolah.

‎"Nanti di rumah saya akan bilang ke anak saya agar memakai pakaian biasa, Senin pakaian apa, Rabu pakaian apa, sesuai peraturan sekolah," katanya.

Jumas mengaku meski putrinya memakai jilbab di sekolah, namun anaknya tidak mengikuti ajaran agama lain, sebab mereka tetap mendapatkan pelajaran Kristen di SMAN 2 Rambah Hilir.

"Itu kebudayaan (memakai jilbab). Sebenarnya pelajaran nasrani pun ada di sini (di sekolah)," pungkas Jumas. Persoalan ini mencuat setelah muncul di media sosial kritikan atas pemakaian jilbab oleh siswi-siswi nonmuslim di sekolah itu.

(Penelusuran cek fakta ini dibantu reporter Regional Liputan6.com Moch Harun Syah)

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2wy6DQe

Bagikan Berita Ini

0 Response to "[Cek Fakta] Siswi Non-Muslim Dipaksa Kenakan Jilbab di SMAN Riau?"

Post a Comment

Powered by Blogger.