:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2326396/original/026681300_1533915464-20180810_224023.jpg)
Liputan6.com, Kupang - Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Kota Kupang, NTT, Soleman Mone mendapatkan ancaman kekerasan dan pembunuhan, Jumat (10/8/2018) pukul 12.00 wita.
"Pelaku bernama, Yulius Kadja. Dia mengaku sebagai tim sukses Walikota Kupang Paket Firmanmu," ujar Mone kepada Liputan6,com, Jumat (10/8/2018).
Dia mengatakan, kejadian itu terjadi persis di depan Pos Satpam halaman sekolah. Saat hendak beranjak pulang, pelaku tiba-tiba mencegat mobilnya dan menarik paksa turun dari mobil.
"Saya ditarik paksa dari mobil dan diancam akan dihabisi," katanya.
Dia mengatakan, ancaman itu diduga kuat terkait proyek pembangunan ruang kelas baru pada SMPN 3 Kupang yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Untuk meminta perlindungan, korban melaporkan kejadian itu ke Sentral Pengaduan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Kupang Kota guna diproses hukum.
Dia mengaku telah beberapa kali mendapatkan ancaman kekerasan dari pelaku.
"Pelaku sudah beberapa kali mendatangi saya baik di sekolah maupun di rumah dengan tujuan untuk meminta proyek pembangunan empat ruang kelas baru, namun saya tidak dapat menjanjikannya," jelas Soleman.
Menurut dia, sesuai dengan petunjuk teknis dari kejaksaan bahwa pelaksaan proyek pembangunan ruang kelas baru dilaksanakan oleh pihak komite secara swakelola.
"Sesuai juknis, pihak Komite sekolah yang berhak mengelola proyek pembangunan gedung baru, sehingga apabila saya menyerahkan proyek itu kepada pelaku, maka jelas saya melanggar aturan dan melakukan perbuatan korupsi," ujar Soleman.
Terkait dengan proyek pembangunan itu, lanjut Soleman, masih dalam tahap perencanaan saja, serta belum ada pencairan anggaran, namun pelaku telah berambisi untuk mendapatkan bagian dari proyek itu.
Dia berharap polisi segera memproses hukum dan mengusut tuntas kasus ini, agar dirinya tak lagi mendapat ancaman.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Kupang Kota Ipda Yance Kadiaman membenarkan adanya laporan dari korban terkait ancaman kekerasan tersebut.
Polisi masih melakukan pengembangan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait.
"Laporannya sudah diterima dan sedang dilakukan penyelidikan, korban telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik satreskrim," jelas Yance.
Simak video menarik pilihan berikut di bawah :
Ancaman pembunuhan anak ahok
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Kepsek di Kupang Mendapat Ancaman karena Proyek Ruang Kelas"
Post a Comment