Liputan6.com, Jakarta Cabang olahraga eSport Arena of Valor sudah selesai didemonstrasikan di cabang ekshibisi Asian Games 2018 pada Minggu (27/8/2018). Walaupun Tim Nasional (Timnas) U-23 belum bisa meraih kemenangan, tetapi mereka sudah bermain dengan begitu baik.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Chairman of Indonesia eSports Association (IESPA), Eddy Lim. Ia bersama anggota IESPA yang lain menyaksikan pertandingan AoV secara live di stadion BritAma.
“Kemarin tim Indonesia bertanding di hari pertama Asian Games cabang eSport sebagai demonstrasi. Walaupun kurang beruntung Indonesia kalah, tetapi kita melihat bahwa tim Indonesia kemarin bertandingnya cukup baik. Jadi walaupun kalah, kalahnya tipis banget,” ujarnya, saat member sambutan dalam acara Press Conference Arena of Valor di Hotel Ritz Carlton, Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).
Eddy melanjutkan, ia melihat jumlah pemain AoV di Indonesia kini semakin banyak. AoV Indonesia Esports menyebutkan bahwa jumlah masyarakat Indonesia yang bermain AoV lebih dari 75.000 orang.
Penggemar pertandingan eSport AoV juga tak kalah banyak. Hal ini terlihat, imbuh Eddy, dari banyaknya penonton yang datang untuk menyaksikan pertandingan eSport di Asian Games 2018.
Karena itu, Eddy menyatakan bahwa IESPA memberi dukungan penuh untuk perkembangan tim AoV Indonesia. Ia berharap, jumlah pemain yang semakin banyak ini dapat berkembang dan memajukan eSport AoV di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Tencent selaku pengembang game AoV juga menyatakan dukungannya untuk AoV Indonesia.
“Sebuah riset dari PricewaterhouseCoopers mengatakan bahwa Indonesia akan mengalahkan Jerman dan menjadi ekonomi terbesar ke-lima di dunia pada 2030. Melihat fakta ini, Tencent yakin bahwa hanya masalah waktu bagi industri Esports di Indonesia untuk bangkit dan berkembang lebih pesat lagi,” ucap Head of AoV Marketing Director, Fenfen You.
Salah satu bentuk dukungan yang diberikan Tencent untuk AoV Indonesia adalah merancang skin dan hero lokal, yaitu Wiro Sableng. Hal ini dipandang You sebagai sebuah langkah yang akan memberikan keuntungan di masa depan.
Lalu, apa saja hal-hal yang menanti eSports AoV di masa depan?
Perkembangan eSport ke depan
Berdasarkan informasi terakhir yang diperoleh Eddy, eSports AoV akan dipertandingkan di SEA Games mendatang. Lebih lanjut, cabang olahraga yang berbasis teknologi digital ini juga akan dikompetisikan dalam Olympic 2024.
Sementara itu, pelatih Timnas AoV Indonesia , Henri Teja, menargetkan tim asuhannya akan meraih juara di kompetisi AoV Star League (ASL) Season 2. Pertandingan yang akan diikuti oleh tujuh tim ini akan berlangsung selama 14 minggu, tepatnya dari September 2018 hingga Februari 2019.
ASL begitu dinantikan oleh para tim AoV karena memberikan hadiah yang begitu besar dan kesempatan untuk nama mereka dikenal dunia.
"Ini yang paling ditunggu-tunggu. Berapa total prize pool ASL tahun ini? Apakah sama dengan tahun lalu? Mari kita lihat, prize pool tahun ini adalah Rp 2,6 miliar. Dengan hadiah ini, ASL menjadi kompetisi eSports dengan total hadiah paling besar," kata Head of AoV Indoesia Esports, Edwin, dalam acara sama.
Selain ASL, masih ada beberapa kompetisi game internasional lain yang siap diikuti Timnas Indonesia. Sebut saja AoV International Championship (AIC), AoV World Cup (AWC), dan Liga 4 Negara.
"Ada dua turnamen (AIC dan AWC) setiap tahun yang mendemonstrasikan eSports di dunia dan memberikan kesempatan kepada tim Indonesia untuk berkomunikasi dengan pemain dari negara lainnya," ujar Edwin.
Guna mengembangkan kemampuan para pemain Timnas dan mengatasi berbagai tantangan yang masih dihadapi AoV Indonesia sebelum mengikuti kompetisi internasional tersebut, Tencent dan Garena membuat beberapa program. Program itu antara lain The First AoV Four Country League, AoV Esports Academy, Caster Hunt, Professional Training Environment, Cross Country Communication, More Exposure of Esports Club, dan Salary for Coach.
Dengan dibuatnya program tersebut, diharapkan kemampuan bermain, awareness, dan profit para pemain AoV Indonesia dapat meningkat.
"Lingkungan eSport di Indonesia masih berkembang, Tencent ingin membawa pengalaman dari negara lain yang sudah lebih maju ke Indonesia. Tencent tidak hanya melihat eSport sebagai kompetisi tapi ekosistem menyeluruh," ucap AoV Global Esports Director, Icy Liu.
Turut hadir dalam acara tersebut atlet Timnas Indonesia dan Thailand, perwakilan dari klub eSports EVOS ID, GGWP ID, BTR, dan RRQ, serta mantan atlet bulu tangkis Taufik Hidayat.
Maju terus AoV Indonesia!
(Adv)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Setelah Asian Games 2018, Bagaimana Perkembangan Nasib eSports AoV Selanjutnya?"
Post a Comment