:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2556085/original/096465400_1545809020-mutiara_volly10.jpg)
Darah bola voli Tiara mengalir dari sang ibu. Sejak masih kelas lima sekolah dasar, dia sudah diperkenalkan sang ibu dengan olahraga ini. "Awalnya renang sama badminton untuk mengisi kegiatan setelah pulang sekolah selain les bahasa Inggris. Lalu aku diajak ke GOR untuk kemudian dikenalkan bola voli," turut Tiara.
Di voli, Tiara merasa melihat tantangannya lebih besar dibandingkan renang sama bulu tangkis. "Di voli, basic dan tekniknya itu susah, harus bertahun-tahun. Berbeda dengan renang dan bulu tangkis," paparnya.
Selain itu, banyaknya teman di voli membuat Tiara menjadi lebih kerasan. "Banyak temannya, jadi semangat ingin latihan lagi, latihan lagi," ujar Tiara penuh senyum.
Tiara sempat mengikuti seleksi untuk bisa masuk sekolah atlet ragunan. Tetapi tidak lolos. Di Cirebon, dia bergabung dengan klub Puspita Majalengka. Tiara pun mulai mengikuti turnamen-turnamen voli di Bandung sejak kelas 1 SMP. Ternyata, bakat Tiara terpantau pelatih dari klub wahana Bandung.
Terhitung sejak kelas 1 SMA, dia pindah ke Bandung dan bergabung dengan Wahana. Demi mewujudkan cita-citanya menjadi pemain nasional, ia pun rela harus berpisah dengan orangtua. "Awalnya tak terlalu tekunin, tapi orang-orang seperti om Risco (Herlambang, pelatih Wahana), melihat aku memiliki bakat," ujarnya.
Bergabung dengan klub Wahana ternyata keputusan yang tepat. Terbukti, karier Tiara mulai terus menanjak. Ia akhirnya bisa bermain di Proliga yang juga membawanya memperkuat timnas Indonesia sesuai mimpinya.
Tak hanya itu, cita-citanya untuk bermain di Asian Games juga terwujud. Tiara membela timnas Indonesia pada Asian Games 2018 di Jakarta.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2SsKL2sBagikan Berita Ini
0 Response to "Proliga: Tri Retno Mutiara Berevolusi Bersama BNI 46"
Post a Comment