:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1966043/original/047102900_1520319786-20180306-KPU-HEL-1.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz mengakui intensitas serangan hacker pada sistem data KPU makin tinggi menjelang Pemilu 2019.
"Alhamdulilah teman-teman hacker makin banyak yang bersahabat dengan KPU. Prinsipnya, hacker itu kalau saya lihat ada beberapa kelompok, pertama ada yang ingin tahu saja, kemudian ada yang kesel. Bisa jadi ada yang kesel, ketiga motif lain," kata Viryan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Viryan menyebut motif hacker menyerang KPU bermacam-macam, namun ia berharap tidak ada warga yang bermaksud kritis dengan KPU dengan cara meretas.
"Kita berharap jangan melakukan hal demikian, misalnya mengkritisi tahapan penyelenggara pemilu, silakan bisa komunikasi dengan kita. Kan kita terbuka selama ini, semua pihak kita layani,” katanya.
Viryan menyatakan, KPU belum bisa memastikan apakah hacker berasal dari Indonesia atau negara lain.
"Kita tidak tahu, karena orang seperti itu prinsipnya yang namanya proxy itu kan bisa dilakukan oleh siapapun. Dan biasanya, misalnya ada orang hack kemudian pakai IP adress dari tempat tertentu, biasanya bukan dari situ," ujarnya.
Ia membantah kabar bahwa hacker paling banyak menyerang database KPU berasal dari Rusia dan Tiongkok.
"IP adress bisa dari mana-mana, itu hanya contoh saja," ucapnya.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2TK7OK5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Motif Peretas Ingin Jebol Sistem Data KPU"
Post a Comment