Search

Kisah Husein Mutahar, Bapak Paskibraka yang Selamatkan Bendera Pusaka dari Serangan Belanda

Dia menambahkan, apabila Mutahar meninggal di kala tugasnya, dia ingin Mutahar mewariskan tugas tersebut pada orang lain dan harus diserahkan pada Soekarno seorang.

Setelah melakukan doa dan perenungan di kala serangan masih berlangsung, Mutahar segera mencabut benang jahitan yang menyatukan kain merah dan putih pada bendera itu. Dengan menggunakan jarum dan dibantu oleh Perna Dinata, dia melepaskannya dengan hati-hati.

Bendera yang telah dijahit Fatmawati itu akhirnya berhasil dipisahkan menjadi dua kain yang berbeda. Hal ini untuk menghindari penyitaan oleh Belanda.

Bung Karno dan Bung Hatta akhirnya diasingkan ke Sumatera. Sementara, Husein Mutahar dan beberapa staf kepresidenan juga diasingkan ke Semarang dan ditahan di sana. Namun, dua kain bendera tersebut tetap aman.

Mengutip dari Merdeka.com, Mutahar akhirnya berhasil melarikan diri ke Jakarta. Dia meminta seseorang menjahitkan kembali dua bagian bendera pusaka tersebut untuk kemudian dikirimkan ke Bangka lewat Sujono, seorang delegasi Indonesia.

Sang Saka Merah Putih akhirnya berhasil dikembalikan kepada Soekarno. Bendera buatan istrinya itu berhasil kembali ke tangannya.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2BhLK1o

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kisah Husein Mutahar, Bapak Paskibraka yang Selamatkan Bendera Pusaka dari Serangan Belanda"

Post a Comment

Powered by Blogger.