Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pernah mengungkapkan dirinya memiliki target Indonesia akan memiliki lima startup unicorn pada 2020.
Meski belum terpenuhi, saat ini Indonesia sudah memiliki empat startup dengan status unicorn. Oleh sebab itu, hanya tinggal dibutuhkan satu startup unicorn agar cita-cita itu tercapai.
Melihat hal tersebut, Rudintara pun mengajak Grab untuk berpindah kantor pusat ke Indonesia dan beralih sebagai startup unicorn selanjutnya. Hal itu bukannya tanpa alasan mengingat pasar terbesar Grab ada di Indonesia.
Sekadar informasi, Grab sendiri kini sudah menyandang berstatus sebagai startup unicorn. Nilai startup asal Malaysia ini ditaksir mencapai Rp 88 triliun.
"Grab itu fokus di Indonesia. Kenapa tidak sekalian headquarter-nya pindah ke Indonesia? Siapa tahu bisa jadi unicorn kelima Indonesia," tutur Rudiantara saat pengumuman Grab Ventures di Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Dia pun menyebut pemerintah tidak akan mempersulit proses tersebut. Rudiantara menuturkan, pemerintah Indonesia saat ini terbuka terhadap investasi dari pihak luar.
"Pemerintah saat ini sudah berubah. Sekarang, regulasinya lebih bersahabat dengan investor luar," tuturnya. Kendati demikian, menurut Rudiantara, investor tersebut harus menawarkan nilai tambah bagi Indonesia, tidak sekadar pasar.
Saat disinggung mengenai ajakan tersebut, Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengaku Indonesia memang menjadi pasar terbesar untuk Grab. Terlebih, adopsi teknologi di Indonesia juga cepat.
Namun, dia belum dapat memastikan apakah Grab akan menerima ajakan Menkominfo tersebut. "Ajakan Pak Rudiantara ini kami terima sebagai undangan," ujarnya tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2ohRPBLBagikan Berita Ini
0 Response to "Menkominfo Ajak Grab Jadi Startup Unicorn Indonesia"
Post a Comment